Hadits Waktu Shalat |
Hadits tentang “Waktu Shalat”, pada Kitab Sahih Sunan Abu Daud karangan
Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Hadits ini terletak pada
Jilid I Bab “Sholat”. Nomor hadits bisa dilihat pada haditsnya.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّنِي جِبْرِيلُ
عَلَيْهِ السَّلَام عِنْدَ الْبَيْتِ مَرَّتَيْنِ فَصَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِينَ
زَالَتْ الشَّمْسُ وَكَانَتْ قَدْرَ الشِّرَاكِ وَصَلَّى بِيَ الْعَصْرَ حِينَ
كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ وَصَلَّى بِيَ يَعْنِي الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ
الصَّائِمُ وَصَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ وَصَلَّى بِيَ
الْفَجْرَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ فَلَمَّا كَانَ
الْغَدُ صَلَّى بِيَ الظُّهْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ وَصَلَّى بِي
الْعَصْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّهُ مِثْلَيْهِ وَصَلَّى بِيَ الْمَغْرِبَ حِينَ
أَفْطَرَ الصَّائِمُ وَصَلَّى بِيَ الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ وَصَلَّى
بِيَ الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَيَّ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ هَذَا
وَقْتُ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِكَ وَالْوَقْتُ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ
الْوَقْتَيْنِ
393. Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW
bersabda, 'Malaikat Jibril telah mengimamiku- di dekat baitullah- sebanyak dua
kali. Dia mengerjakan shalat Dhuhur bersamaku, sewaktu matahari condong ke
barat, sepanjang tali sandal, juga mengerjakan shalat Ashar ketika bayangan
(suatu benda) sama panjang bendanya. Dia mengerjakan shalat bersamaku, -yakni
Maghrib- ketika orang berpuasa berbuka. Dan dia mengerjakan shalat Isya bersamaku,
ketika mega merah telah hilang, dan mengerjakan shalat Subuh bersamaku, ketika
tiba waktu haram makan dan minum bagi orang yang berpuasa. Maka keesokan
harinya, dia mengerjakan shalat Dhuhur bersamaku, ketika bayangan suatu benda
sama panjang dengan bendanya. Dia mengerjakan shalat Ashar bersamaku, ketika
bayangan suatu benda sepanjang dua kali benda itu. Dia mengerjakan shalat
Magrib bersamaku, ketika orang berpuasa berbuka. Dia mengerjakan shalat Isya
bersamaku sampai sepertiga malam. Dan mengerjakan shalat Subuh bersamaku,
ketika waktu pagi mulai bercahaya.' Kemudian Jibril menoleh kepadaku, seraya
berkata, 'Wahai muhammad, inilah waktu para Nabi Sebelum kamu, dan waktu lapang
adalah antara kedua waktu ini.'" (Hasan Shahih)
أَنَّ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ كَانَ قَاعِدًا
عَلَى الْمِنْبَرِ فَأَخَّرَ الْعَصْرَ شَيْئًا فَقَالَ لَهُ عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ أَمَا إِنَّ جِبْرِيلَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ
أَخْبَرَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَقْتِ الصَّلَاةِ
فَقَالَ لَهُ عُمَرُ اعْلَمْ مَا تَقُولُ فَقَالَ عُرْوَةُ سَمِعْتُ بَشِيرَ بْنَ
أَبِي مَسْعُودٍ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيَّ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَزَلَ
جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَنِي بِوَقْتِ الصَّلَاةِ
فَصَلَّيْتُ مَعَهُ ثُمَّ صَلَّيْتُ مَعَهُ ثُمَّ صَلَّيْتُ مَعَهُ ثُمَّ
صَلَّيْتُ مَعَهُ ثُمَّ صَلَّيْتُ مَعَهُ يَحْسُبُ بِأَصَابِعِهِ خَمْسَ صَلَوَاتٍ
فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ
حِينَ تَزُولُ الشَّمْسُ وَرُبَّمَا أَخَّرَهَا حِينَ يَشْتَدُّ الْحَرُّ
وَرَأَيْتُهُ يُصَلِّي الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ بَيْضَاءُ قَبْلَ أَنْ
تَدْخُلَهَا الصُّفْرَةُ فَيَنْصَرِفُ الرَّجُلُ مِنْ الصَّلَاةِ فَيَأْتِي ذَا
الْحُلَيْفَةِ قَبْلَ غُرُوبِ الشَّمْسِ وَيُصَلِّي الْمَغْرِبَ حِينَ تَسْقُطُ
الشَّمْسُ وَيُصَلِّي الْعِشَاءَ حِينَ يَسْوَدُّ الْأُفُقُ وَرُبَّمَا أَخَّرَهَا
حَتَّى يَجْتَمِعَ النَّاسُ وَصَلَّى الصُّبْحَ مَرَّةً بِغَلَسٍ ثُمَّ صَلَّى
مَرَّةً أُخْرَى فَأَسْفَرَ بِهَا ثُمَّ كَانَتْ صَلَاتُهُ بَعْدَ ذَلِكَ
التَّغْلِيسَ حَتَّى مَاتَ وَلَمْ يَعُدْ إِلَى أَنْ يُسْفِرَ
عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقْتَ الْمَغْرِبِ قَالَ ثُمَّ جَاءَهُ لِلْمَغْرِبِ
حِينَ غَابَتْ الشَّمْسُ يَعْنِي مِنْ الْغَدِ وَقْتًا وَاحِدًا
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثُمَّ صَلَّى بِيَ الْمَغْرِبَ يَعْنِي
مِنْ الْغَدِ وَقْتًا وَاحِدًا
394. Dari Umar bin
Abdul Aziz, bahwasanya dia duduk berpidato di atas mimbar, maka dia
mengakhirkan shalat Ashar. Maka Urwah bin Zubair berkata kepadanya,
"Ingatlah, bahwa Jibril AS telah memberitahukan Nabi Muhammad SAW tentang
waktu shalat, " Maka Umar berkata kepadanya, "Ketahuilah apa yang
kamu katakan, " lalu Urwah berkata, "Aku pernah mendengar Basyir bin
Abi Mas'ud berkata, 'Aku pernah mendengar Abu Mas'ud Al Anshari berkata,
"Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Malaikat Jibril turun
memberitahukan kepadaku tentang waktu shalat, Kemudian aku mengerjakan shalat
bersama dia, kemudian mengerjakan shalat bersama dia, kemudian mengerjakan
shalat bersama dia, kemudian mengerjakan shalat bersama dia, kemudian
mengerjakan shalat bersama dia, -Beliau menghitung dengan jemarinya lima kali
shalat-, maka aku melihat Rasulullah SAW mengerjakan shalat Dhuhur ketika
matahari telah condong ke barat, dan terkadang mengakhirkannya hingga matahari
panas. Dan aku melihat beliau SAW mengerjakan shalat Ashar, sementara matahari
masih tinggi dan bercahaya terang, belum mulai menguning. Sehingga orang yang
telah mengerjakan shalat ini, lalu pergi ke Dzul Hulaifah, sampai di sana
sebelum matahari terbenam. Dan beliau SAW mengerjakan shalat Maghrib, ketika
ufuk mulai gelap, dan terkadang beliau SAW mengakhirkannya, sampai jama'ah
berkumpul. Dan beliau SAW mengerjakan shalat subuh, sekali dikerjakannya pada
pagi masih gelap (awal waktu), kemudian sekalipula beliau mengerjakannya pada
waktu pagi telah bercahaya. Setelah itu, shalat beliau adalah pada waktu pagi
masih gelap sampai beliau meninggal dunia, dan beliau tidak mengulanginya lagi
(mengerjakan shalat subuh) ketika waktu pagi telah bercahaya.'" (Hasan)
(Dan dalam suatu
riwayat) dari Jabir RA, dia berkata, "Kemudian (Jibril) datang kepada
beliau SAW untuk melaksanakan shalat maghrib ketika matahari terbenam, -yakni
keesokan harinya-, satu waktu. (Shahih)
(Dan dalam riwayat lain) dari Abu Hurairah RA, dari Nabi
SAW, beliau SAW bersabda, "Kemudian (Jibril) mengerjakan shalat maghrib
bersamaku, -yakni keesokan harinya-, satu waktu. " (Hasan)
عَنْ أَبِي مُوسَى أَنَّ سَائِلًا
سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ
شَيْئًا حَتَّى أَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ الْفَجْرَ حِينَ انْشَقَّ الْفَجْرُ
فَصَلَّى حِينَ كَانَ الرَّجُلُ لَا يَعْرِفُ وَجْهَ صَاحِبِهِ أَوْ أَنَّ
الرَّجُلَ لَا يَعْرِفُ مَنْ إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ أَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ
الظُّهْرَ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ حَتَّى قَالَ الْقَائِلُ انْتَصَفَ النَّهَارُ
وَهُوَ أَعْلَمُ ثُمَّ أَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ بَيْضَاءُ
مُرْتَفِعَةٌ وَأَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ الْمَغْرِبَ حِينَ غَابَتْ الشَّمْسُ
وَأَمَرَ بِلَالًا فَأَقَامَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ فَلَمَّا كَانَ
مِنْ الْغَدِ صَلَّى الْفَجْرَ وَانْصَرَفَ فَقُلْنَا أَطَلَعَتْ الشَّمْسُ
فَأَقَامَ الظُّهْرَ فِي وَقْتِ الْعَصْرِ الَّذِي كَانَ قَبْلَهُ وَصَلَّى الْعَصْرَ
وَقَدْ اصْفَرَّتْ الشَّمْسُ أَوْ قَالَ أَمْسَى وَصَلَّى الْمَغْرِبَ قَبْلَ أَنْ
يَغِيبَ الشَّفَقُ وَصَلَّى الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ ثُمَّ قَالَ أَيْنَ
السَّائِلُ عَنْ وَقْتِ الصَّلَاةِ الْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَذَيْنِ
عَنْ جَابِرٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَغْرِبِ بِنَحْوِ
هَذَا قَالَ ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ قَالَ بَعْضُهُمْ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ
وَقَالَ بَعْضُهُمْ إِلَى شَطْرِهِ
395. Dari Abu
Musa, bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW, namun beliau
tidak menjawabnya, sehingga beliau SAW memerintahkan Bilal untuk menyerukan
shalat, maka dia membacakan iqamah shalat subuh sewaktu fajar telah terbit.
Lalu beliau SAW mengerjakan shalat ketika orang itu tidak mengenal wajah
temannya (masih gelap), atau orang itu tidak mengenal orang yang disampingnya.
Kemudian beliau SAW memerintahkan Bilal menyerukan shalat, maka dia membacakan
iqamah shalat zhuhur ketika matahari telah condong ke barat, sehingga seseorang
berkata, "Saat ini waktu tengah hari, sedangkan beliau lebih mengetahui.
" Kemudian beliau SAW memerintahkan Bilal menyerukan shalat, maka dia
membacakan iqamah shalat Ashar, sementara matahari bercahaya terang tinggi. Dan
beliau memerintahkan kepada Bilal menyerukan shalat, maka dia membacakan iqamah
shalat maghrib, ketika matahari telah terbenam. Dan beliau SAW memerintahkan
kepada Bilal menyerukan shalat, maka dia membacakan iqamah shalat Isya, ketika
bayang-bayang merah telah hilang. Maka pada keesokan harinya, beliau SAW
mengerjakan shalat subuh, lalu berbalik pergi. Kemudian kami berkata,
"Apakah Matahari telah terbit?" Kemudian beliau SAW mengerjakan
shalat zhuhur, menjelang waktu shalat ashar sebelumnya. Beliau SAW mengerjakan
shalat ashar, sementara matahari telah menguning -atau waktu sore-. Beliau SAW
mengerjakan shalat maghrib, sebelum syafaq (mega merah di ufuk barat) hilang,
dan mengerjkan shalat isya sampai pada sepertiga malam. Kemudian beliau SAW
bersabda, "Dimana tadi orang yang bertanya tentang waktu shalat? Waktu
shalat (yang lapang) adalah diantara ke dua waktu ini. "(Shahih:
Muslim)
(Dan dalam suatu
riwayat) dari Jabir RA, dari Nabi SAW tentang waktu shalat maghrib....seperti
dalam Hadits tersebut. Jabir berkata, "Kemudian beliau SAW shalat
isya," sebagian sahabat berkata, "...sampai sepertiga malam,"
sedangkan yang lainnya berkata, "...sampai pertengahan malam. "(Shahih)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ وَقْتُ الظُّهْرِ مَا لَمْ
تَحْضُرْ الْعَصْرُ وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ وَوَقْتُ
الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَسْقُطْ فَوْرُ الشَّفَقِ وَوَقْتُ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ
اللَّيْلِ وَوَقْتُ صَلَاةِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ
396. Dari Abdullah bin Amr RA, dari Nabi SAW, bahwasanya
beliau SAW bersabda, "Waktu shalat Zhuhur, selama belum memasuki waktu
Ashar, dan waktu shalat Ashar, selama matahari belum menguning, dan waktu
shalat Maghrib, selama pancaran syafaq belum hilang, dan waktu shalat Isya,
sampai pertengahan malam. sedangkan waktu shalat Subuh, selama matahari belum
terbit. " (Shahih: Muslim)
Semoga bermanfaat.
Berlangganan Artikel Kami
ConversionConversion EmoticonEmoticon