Hadits "Waktu dan Cara Shalat Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam"


Hadits "Waktu dan Cara Shalat Nabi"
Hadits "Waktu dan Cara Shalat Nabi"

Hadits tentang “Waktu dan Cara Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam”, pada Kitab Sahih Sunan Abu Daud, karangan Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah. Terletak pada Jilid I, bahasan Kitab “Shalat”. Nomor hadits bisa dilihat pada masing-masing hadits.

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو وَهُوَ ابْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ سَأَلْنَا جَابِرًا عَنْ وَقْتِ صَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَ يُصَلِّي الظُّهْرَ بِالْهَاجِرَةِ وَالْعَصْرَ وَالشَّمْسُ حَيَّةٌ وَالْمَغْرِبَ إِذَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ وَالْعِشَاءَ إِذَا كَثُرَ النَّاسُ عَجَّلَ وَإِذَا قَلُّوا أَخَّرَ وَالصُّبْحَ بِغَلَسٍ
397. Dari Muhammad bin Amr, -anak Hasan bin Ali bin Abu Thalib-, berkata, "Kami pernah bertanya kepada Jabir RA, tentang waktu shalat Nabi SAW. ? " Maka beliau berkata, "Beliau SAW biasa mengerjakan shalat Zhuhur di tengah hari, Ashar sewaktu matahari masih terang bercahaya, Maghrib apabila matahari telah terbenam, Isya apabila telah banyak anggota jama'ah, maka beliau segera mengerjakannya, dan apabila mereka sedikit, maka beliau SAW mengakhirkannya. Sedangkan waktu shalat Subuh, ketika pagi masih gelap. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الظُّهْرَ إِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ وَيُصَلِّي الْعَصْرَ وَإِنَّ أَحَدَنَا لَيَذْهَبُ إِلَى أَقْصَى الْمَدِينَةِ وَيَرْجِعُ وَالشَّمْسُ حَيَّةٌ وَنَسِيتُ الْمَغْرِبَ وَكَانَ لَا يُبَالِي تَأْخِيرَ الْعِشَاءِ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ قَالَ ثُمَّ قَالَ إِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ قَالَ وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا وَكَانَ يُصَلِّي الصُّبْحَ وَمَا يَعْرِفُ أَحَدُنَا جَلِيسَهُ الَّذِي كَانَ يَعْرِفُهُ وَكَانَ يَقْرَأُ فِيهَا مِنْ السِّتِّينَ إِلَى الْمِائَةِ
398. Dari Abu Barzah, dia berkata, "Rasulullah SAW biasa mengerjakan shalat Zhuhur, apabila matahari telah condong ke barat, dan mengerjakan shalat Ashar, sedangakan salah seorang dari kami (seusai shalat) pergi kepuncak kota Madinah, lalu dia pulang, padahal matahari masih cerah bersinar. Aku lupa tentang Maghrib. Beliau SAW tidak mempedulikan pengunduran waktu shalat Isya, sampai ke sepertiga malam. " Perawi Hadits ini berkata, "Kemudian Abu barzah berkata, '...sampai kepertengahan malam.'"Kata Abu Barzah, "Dan beliau SAW tidak menyukai tidur sebelumnya, juga tidak menyukai bercakap-cakap sesudahnya. Dan beliau SAW biasa mengerjakan shalat Subuh (di awal waktu), sehingga di antara kami tidak tahu orang yang duduk di sampingnya, padahal dia mengenalnya. Dan beliau SAW membaca pada shalat Subuh sebanyak enam puluh sampai seratus ayat. " (Shahih: Muttafaq Alaih)

Semoga bermanfaat.
Previous
Next Post »